Power amplifier komplementer merupakan bentuk lain penguat push-pull yang menggunakan dua buah transistor PNP dan NPN yang saling berkomplemen. Keuntungan penguat komplementer ini adalah tidak diperlukan adanya trafo input dan trafo output. Rangkaian dasar power amplifier simetri komplementer adalah sebagai berikut.
Rangkaian Dasar Power Amplifier Komplementer
Meskipun tanpa trafo untuk pembelah fasa pada input power amplifier komplementer, maka dengan adanya transistor T1 dan T2 yang berbeda jenisnya akan dengan sendirinya menghantar (atau mati) secara bergantian. Pada saat siklus sinyal input positip, maka basis-emitor T1 mendapat bias maju sehingga T1 hidup sedangkan basis-emitor T2 mendapat bias mundur (karena PNP) sehingga T2 mati. Gambar diawah menunjukkan bentuk gelombang dan arah arus pada saat siklus input positip.
Bentuk Gelombang Pada Saat Siklus Input Positif
Pada saat siklus sinyal input berubah menjadi negatip, maka basis-emitor T1 mendapat bias mundur sehingga T1 mati. Sedangkan basis-emitor T2 mendapat bias maju (karena PNP) sehingga T2 menjadi hidup. Gambar dibawah menunjukkan bentuk gelombang dan arah arus pada saat siklus input negatip.
Bentuk Gelombang Pada Saat Siklus Input Negatif
Pada saat siklus sinyal input positip arah arus kolektor ic dari kanan ke kiri, dan saat siklus sinyal input negatip arah arus kolektor ic dari kiri ke kanan. Hal ini menunjukkan bahwa polaritas sinyal output sesuai dengan polaritas sinyal input.
Konfigurasi dasar dari tiap penguat transistor dalam power amplifier simetri komplementer adalah pengikut emitor, karena sinyal output diambil dari kaki emitor. Dengan demikian penguatan tegangan Av dari penguat tersebut kurang lebih adalah satu, atau tidak menguatkan. Sedangkan fasa sinyal input dan output adalah sama atau tidak berlawanan.
Buat Pesan Untuk Artikel "Power Amplifier Komplementer"