Multimeter analog adalah alat ukur besaran listrik yang memiliki banyak fungsi pengukuran besaran listrik. Pada multimeter terdapat fungsi pengukuran tegangan, arus, hambatan dan kapasitansi. Dalam perkembangannya multimeter menggunakan komponen aktif elektronik yang biasanya berfungsi sebagai penguat. Multimeter analog jenis ini dinamakan multimeter elektronik analog. “Multimeter elektronik” lebih disukai karena beberapa alasan yang menguntungkan :
Kelebihan Multimeter Elektronik
- Resistansi masukan multimeter elektronik lebih tinggi dan stabil disemua cakupan pengukuran
- Pada saat berfungsi sebagai pengukur arus resistansi multimeter elektronik cukup rendah sehingga dapat mencegah kesalahan ukur karena efek pembebanan.
- Skala resistansi dari multimeter elektronik arah penyimpangan jarum sama seperti pada pengukuran tegangan atau arus sehingga tidak membingungkan.
- Digunakan tegangan rendah sehingga memungkinkan untuk mengukur resistansi junction BJT tanpa merusakkan transistor.
Voltmeter elektronik dapat mencapai resistansi masukan dari 10 MΩ hingga 100 MΩ dan besar resistansi masukan ini sama untuk semua cakupan pengukuran. Bila dibandingkan dengan VOM besar resistansi masukan pada VOM berbeda untuk semua cakupan pengukuran tegangan. Pada cakupan pengukuran tegangan rendah resistansi masukan VOM cenderung rendah. Dalam kasus meter yang memiliki sensitivitas 20.000Ω/Volt pada cakupan 0–1 Volt besar resistansi masukan hanya (20.000Ω/V) (1V) = 20 KΩ. Solid state EVM tidak dapat digunakan dalam tempat yang ada medan listrik atau elektronik yang kuat seperti medan yang dihasilkan oleh transformator flyback televisi, pemancar radio dan sebagainya. Medan akan cenderung memberi bias pada transistor atau IC yang digunakan dalam EVM, dalam tempat seperti ini tidak akan bekerja dengan baik, sedangkan VOM lebih tahan terhadap pengaruh yang demikian. Jenis-jenis multimeter elektronik yang banyak dijumpai dipasaran, antara lain ditunjukkan gambar di bawah ini.
Gambar Jenis-Jenis Multimeter Elektronik
Konstruksi Multimeter Analog
Dasar multimeter elektronik analog dapat dikelompokkan ke dalam tiga bagian utama yaitu jaringan pengukuran, rangkaian penguat dan penggerak meter analog (seperti jenis PM-MC). Dalam kasus pengukuran arus dan tegangan jaringan kerja berupa pembagi tegangan yang membatasi tegangan yang diberikan pada penguat terutama berkaitan dengan pengaturan cakupan instrumen. Multimeter Philip type PM 2505 dalam gambar 2-26 memiliki skala penuh tegangan DC dan AC yang rendah sampai 100mV. Cakupan pengukuran arus DC, AC dari skala penuh 1uA sampai 10A. untuk cakupan pengukuran dari 100Ω sampai 30MΩ (FSD). Saklar pemilih fungsi memberi pilihan cakupan Volt Amper dan Ohm. Multimeter ini dirancang menggunakan penguat IC monolitik dengan penguat masukan berupa FET, sehingga tahanan input tinggi (10 – 20MΩ), sehingga dapat mengurangi kemungkinan kesalahan ukur yang disebabkan oleh pembebanan rangkaian yang di uji.
Buat Pesan Untuk Artikel "Multimeter Elektronik Analog"