Jaringan syaraf tiruan dapat dapat dibedakan dalam beberapa kategori sesuai sudut pandang yang digunakan. Berdasarkan arsitektur atau pola koneksi yang digunakan dalam pada jaringan syaraf tiruan, maka jaringan syaraf tiruan tersebut dapat dibedakan dalam 2 (dua) kategori. Yaitu Struktur Feedforward dan Struktur Recurrent (Feedback) yang dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Struktur Feedforward
Sebuah jaringan yang sederhana mempunyai struktur feedforward dimana signal bergerak dari input kemudian melewati lapisan tersembunyi dan akhirnya mencapai unit output (mempunyai struktur perilaku yang stabil).
Tipe jaringan feedforward mempunyai sel syaraf yang tersusun dari beberapa lapisan. Lapisan input bukan merupakan sel syaraf. Lapisan ini hanya memberi pelayanan dengan mengenalkan suatu nilai dari suatu variabel. Lapisan tersembunyi dan lapisan output sel syaraf terhubung satu sama lain dengan lapisan sebelumnya. Kemungkinan yang timbul adalah adanya hubungan dengan beberapa unit dari lapisan sebelumnya atau terhubung semuanya (lebih baik).
Gambar Jaringan Syaraf Tiruan Feedforward
Yang termasuk dalam struktur feedforward :
- Single-layer perceptron
- Multilayer perceptron
- Radial-basis function networks
- Higher-order networks
- Polynomial learning networks
2. Struktur Recurrent (Feedback)
Jika suatu jaringan berulang (mempunyai koneksi kembali dari output ke input) akan menimbulkan ketidakstabilan dan akan menghasilkan dinamika yang sangat kompleks. Jaringan yang berulang sangat menarik untuk diteliti dalam Jaringan Syaraf Tiruan, namun sejauh ini structure feedforward sangat berguna untuk memecahkan masalah. Yang termasuk dalam stuktur recurrent (feedback) :
- Competitive networks
- Self-organizing maps
- Hopfield networks
- Adaptive-resonanse theory models
Gambar Jaringan Syaraf Tiruan FeedBack
Ketika sebuah Jaringan Syaraf digunakan. Input dari nilai suatu variabel ditempatkan dalam suatu input unit dan kemudian unit lapisan tersembunyi dan lapisan output menjalankannya. Setiap lapisan tersebut menghitung nilai aktivasi dengan mengambil jumlah bobot output dari setiap unit dari lapisan sebelumnya dan kemudian dikurangi dengan nilai ambang. Nilai aktifasi kemudian melalui fungsi aktifasi untuk menghasilakan output dari sel syaraf. Ketika semua unit pada Jaringan Syaraf telah dijalankan maka aksi dari lapisan output merupakan output dari seluruh jaringan syaraf.
Buat Pesan Untuk Artikel "Arsitektur Jaringan Syaraf Tiruan"