RTD (Resistance Thermal Detector) adalah salah satu dari beberapa jenis sensor suhu yang sering digunakan. RTD dibuat dari bahan kawat tahan korosi, kawat tersebut dililitkan pada bahan keramik isolator. Bahan kawat untuk RTD tersebut antara lain; platina, emas, perak, nikel dan tembaga, dan yang terbaik adalah bahan platina karena dapat digunakan menyensor suhu sampai 1500o C. Tembaga dapat digunakan untuk sensor suhu yang lebih rendah dan lebih murah, tetapi tembaga mudah terserang korosi.
Bentuk konstruksi RTD secara umum dapat dilihat pada gambar berikut :
Keunggulan RTD dibanding termokopel diantaranya adalah :
- Tidak diperlukan suhu referensi
- Sensitivitasnya cukup tinggi, yaitu dapat dilakukan dengan cara mem-perpanjang kawat yang digunakan dan memperbesar tegangan eksitasi.
- Tegangan output yang dihasilkan 500 kali lebih besar dari termokopel
- Dapat digunakan kawat penghantar yang lebih panjang karena noise tidak jadi masalah
- Tegangan keluaran yang tinggi, maka bagian elektronik pengolah sinyal menjadi sederhana dan murah.
Resistance Thermal Detector (RTD) perubahan tahanannya lebih linear terhadap temperatur uji tetapi koefisien lebih rendah dari thermistor dan model matematis linier adalah:
dimana :
Ro = tahanan konduktor pada temperature awal ( biasanya 0oC)
RT = tahanan konduktor pada temperatur toC
α = koefisien temperatur tahanan
Δt = selisih antara temperatur kerja dengan temperatur awal
Sedangkan model matematis nonliner kuadratik untuk RTD adalah:
Grafik perbandingan resistansi dengan temperatur untuk variasi RTD metal
Buat Pesan Untuk Artikel "Sensor Suhu RTD (Resistance Thermal Detector)"