Definisi Citra adalah fungsi intensitas 2 dimensi f(x, y), dimana x dan y adalah koordinat spasial dan f pada titik (x, y) merupakan tingkat kecerahan (brightness) suatu citra pada suatu titik. Suatu citra diperoleh dari penangkapan kekuatan sinar yang dipantulkan oleh objek. Citra sebagai output alat perekaman, seperti kamera, dapat bersifat analag ataupun digital. Citra Analog adalah citra yang masih dalam bentuk sinyal analog, seperti hasil pengambilan gambar oleh kamera atau citra tampilan di layar TV ataupun monitor (sinyal video).
Gambar Penerimaan Citra Oleh Mata
Menurut presisi yang digunakan untuk menyatakan titik-titik koordinat pada domain spasial (bidang) dan untuk menyatakan nilai keabuan (warna suatu citra), maka secara teoritis citra dapat dikelompokkan menjadi empat kelas citra, yaitu: kontinu-kontinu, kontinu-diskrit, diskrit-kontinu, diskrit. Parameter (label) pertama menyatakan presisi titik koordinat pada bidang, sedangkan label kedua menyatakan presisi nilai keabuan/warna. Label kontinu berarti nilai yang digunakan adalah tak terbatas dan tak tehingga, sedangkan diskrit menyatakan terbatas dan berhingga. Suatu citra dijital merupakan representasi 2-D array sample diskrit suatu citra kontinu f(x,y). Amplitudo setiap sample di kuantisasi untuk menyatakan bilangan hingga bit. Setiap elemen array 2-D sample disebut suatu pixel atau pel (dari istilah ”picture element”) Pengolahan citra digital adalah proses pengolahan citra dijital dengan alat bantu komputer.
Tingkat ketajaman/resolusi warna pada citra digital tergantung pada jumlah ”bit” yang digunakan oleh komputer untuk merepresentasikan setiap pixel tersebut. Tipe yang sering digunakan untuk merepresentasikan citra ada;ah ”8-bit citra” (256 colors (0 untuk hitam – 255 untuk putih)), tetapi dengan kemajuan teknologi perangkat keras grafik, kemampuan tampilan citra di komputer hingga 32 bit (232 warna). Ranah nilai intensitas dalam suatu citra juga ditentukan oleh alat digitasi yang digunakan untuk menangkap dan konversi citra analog ke citra digital (A/D).
Perolehan citra digital ini dapat dilakukan secara langsung oleh kamera digital ataupun melakukan proses konversi suatu citra analog ke citra digital. Untuk mengubah citra kontinu menjadi digital diperlukan proses pembuatan kisi-kisi arah horizontal dan vertikal, sehingga diperoleh gambar dalam bentuk array dua dimensi. Proses tersebut dikenal sebagai proses digitalisasi/sampling.
Citra monochrome atau citra hitam-putih merupakan citra satu kanal, di mana citra f(x, y) merupakan fungsi tingkat keabuan dari hitam ke putih; x menyatakan variabel baris (garis jelajah) dan y menyatakan variabel kolom atau posisi di garis jelajah. Sebaliknya citra bewarna dikenal juga dengan citra multi-spectral, di mana warna citra biasanya
Perspective Projection
Perspective projection adalah proses transformasi dari koordinat 3Dworld ke 2D image, yang dilakukan berdasarkan:
- Continuous Perspective Projection
- Optics
Pada gambar berikut merupakan proyeksi suatu koordinat 3 dimensi(X, Y,Z) ke koordinat 2 Dimensi (x, y) pada model perspective kontinu.
Gambar Proyeksi Citra
Weak Perspective (scaled orthographic projection)
Merupaka efek perspektif, tetapi tidak berdasarkan skala objek secara individu, yaitu mengumpulkan titik-titik ke suatu kelompok pada sekitar kedalaman yang sama dan kemudian membagi setiap titik dengan kedalaman kelompok titik-titik itu.
Gambar diatas menunjukkan bentuk proyeksi weak perspective. Bentuk persamaan untuk weak perspective adalah:
(x, y, z) −! s(x, y)
Dimana s bernilai konstan untuk semua titik, garis parallel tidak konvergen tetapi terus parallel.
Buat Pesan Untuk Artikel "Pengertian Citra"