Fuzzy berarti samar, kabur atau tidak jelas. Fuzzy istilah yang dipakai oleh Lotfi A Zadeh pada bulan Juli 1964 untuk menyatakan kelompok / himpunan yang dapat dibedakan dengan himpunan lain berdasarkan derajat keanggotaan dengan batasan yang tidak begitu jelas (samar), tidak seperti himpunan klasik yang membedakan keanggotaan himpunan menjadi dua, himpunan anggota atau bukan anggota. Gambar dibawah menunjukkan struktur dasar pengendalian Fuzzy.
Struktur Dasar Pengendali Fuzzy
Kendali logika Fuzzy dilakukan dalam tiga tahap, yaitu fuzzifikasi, evaluasi aturan dan defuzzifikasi. Komponen Fuzifikasi berfungsi untuk memetakan masukan data tegas ke dalam himpunan Fuzzy menjadi nilai Fuzzy dari beberapa variabel linguistik masukan. Gambar dibawah menunjukkan proses Fuzzifikasi.
Proses Fuzzifikasi
Basis pengetahuan berisi pengetahuan sistem kendali sebagai pedoman evaluasi keadaan sistem untuk mendapatkan keluaran kendali sesuai yang diinginkan perancang. Basis pengetahuan terdiri dari basis data dan basis aturan Fuzzy.
Basis Data
Basis data merupakan komponen untuk mendefinisikan himpunan Fuzzy dari masukan dan keluaran.
Basis Aturan Fuzzy
Basis Aturan Fuzzy merupakan kumpulan pernyataan aturan ‘IF–THEN’ yang didasarkan kepada pengetahuan pakar. Metode yang digunakan dalam penentuan basis aturan Fuzzy adalah menggunakan metode trial and error. Logika pengambilan keputusan disusun dengan cara menuliskan aturan yang menghubungkan antara masukan dan keluaran sistem Fuzzy. Aturan ini diekspresikan dalam kalimat: ‘jika <masukan> maka <keluaran>’. Metode ini mempunyai bentuk aturan seperti persamaan berikut :
IF x is A and y is B then z = C
Defuzzifikasi dapat didefinisikan sebagai proses pengubahan besaran Fuzzy yang disajikan dalam bentuk himpunan-himpunan Fuzzy keluaran dengan fungsi keanggotaan untuk mendapatkan kembali bentuk tegasnya (crisp). Gambar berikut menunjukkan proses pengambilan keputusan metode sugeno.
Buat Pesan Untuk Artikel "Kendali Logika Fuzzy"